In Kronik
[tab] [tab_item title=”ID”]

J.I.F SUPER SPECIAL PRODUCTION 1940

“RENTJONG ATJEH”

Serombongan bajak laut telah menyerang sebuah kapal layar, yang sedang berlayar di Selat Malaka. Dengan dikepalakan oleh Bintara (Bisoe), kawanan bajak itu telah merampas segala barang yang berharga dari itu kapal dan menawan juga penumpang-penumpangnya. Hanya dua anak kecil, Daud dan ia punya adik perempuan, Roesna, dapat meloloskan diri dengan menumpang sebuah perahu. Antara orang-orang yang ditawan oleh itu kawanan bajak ada terdapat Ma Cik dan ia punya anak perempuan yang masih kecil, Marjam. Ma Cik telah diambil isteri oleh Bintara, sedang Marjam telah dipelihara sebagai anak tiri. Sementara itu, Daud dan Roesna telah terdampar ke pesisir Sumatera dan mereka hidup berduaan di dalam hutan belukar.

Sepuluh tahun berselang . . .
Daud (Mochtar) dan Roesna (Hadidjah) telah menjadi “anak-anak rimba” asli. Mereka tidak mengenal lain kawan dari pada mereka punya gajah-gajah, harimau dan sebagainya. Pada suatu hari mereka telah ketemu dengan Panglima Ali (Ferry Kok) yang telah sesat jalan di dalam rimba dan telah ditolong oleh mereka. Ia orang bertiga telah menjadi sobat rapat dan di dalam hatinya Panglima Ali timbullah bibit cinta terhadap Roesna. Sementara itu Marjam (Dewi Mada), anak tirinya Bintara, telah menjadi satu gadis yang cantik dan hidup sebagai penari di antara itu kawanan bajak. Di dalam hatinya Bintara timbullah perasaan cinta terhadap ia punya anak tiri, tetapi Marjam telah melarikan diri, masuk ke dalam rimba dan bertemu dengan Panglima Ali bertiga. Di situ Daud Bintara telah memerintahkan ia punya kawan-kawan buat cari pada Marjam. Mereka bukan saja dapat tangkap kembali Marjam, tetapi juga sekalian tawan pada Roesna. Daud dan Panglima Ali, ketika dapat tahu ini kejadian, lantas mengejar sampai ke dalam sarangnya itu kawanan bajak. Pertarungan-pertarungan seru telah kejadian. Beberapa kali Daud dan Panglima Ali tertawan, tetapi mereka bisa loloskan diri, juga dengan bantuannya Daud punya gajah-gajah! Akhirnya Bintara telah binasa di bawahnya rencong dari Panglima Ali, yang ternyata ada ia punya keponakan sendiri!

Para pemain:

Dewi Mada
Dewi Mada ada satu bintang tooneel, yang namanya sudah tidak asing lagi bagi publik di ini negeri. Ia ada satu antara itu penari-penari yang telah turut Dja’s Ballet Troupe bikin perjalanan mengelilingi dunia buat pertunjuki kesenian ini negeri di Eropa dan Amerika. Ia kembali dari Amerika belum lama berselang dan telah masuk dalam dunia film. Ia punya debute dalam film adalah dalam “Rentjong Atjeh”, dalam mana ia main sebagai Marjam. Dari toneel ke film, ia telah menyeberang, dan dengan berhasil!

Ferry Kok
Ferry ada satu antara Dja’s Dardanella punya “big five”. Buat para penonton di ini negeri, Ferry Kok punya nama sudah tidak asing lagi. Ia barusan kembali dari perjalanannya mengelilingi dunia bersama-sama Dja’s Ballet Troupe dan telah unjuk ia punya filmdebute dalam “Rentjong Atjeh” dengan Dewi Mada. Ia punya debute ini membuktikan, Ferry punya menyeberang dari dunia tooneel ke dunia film, pun telah kejadian dengan hasil yang baik. Dalam “Rentjong Atjeh” ia main sebagai Panglima Ali.

Hadidjah
Hadidjah mulai populer dengan ia punya muncul dalam J.F.I. Production “Alang-Alang”, jungle-film pertama buatan ini negeri. Hadidjah pun ada aktris pertama di ini negeri yang telah main dalam film bersama binatang-binatang buas. Permainannya di dalam “Alang-Alang” membikin ia jadi disuka oleh publik, maka J.I.F. telah percayakan rol Roesna padanya dalam “Rentjong Atjeh”. Di dalam ini film Hadidjah telah unjuk permainan jauh lebih sempurna dari pada yang sudah-sudah.

Moh. Mochtar
Mochtar ada kelahiran Priangan. Ia mulai terkenal dari film “Alang-Alang”, dalam mana ia telah unjuk ia punya kegesitan yang membikin penonton jadi suka padanya. Dalam “Rentjong Atjeh” Mochtar main sebagai Daud. Ia punya kawan-kawan dalam ini film adalah gajah-gajah, harimau, dan sebagainya, hingga ia mendapat julukan “Tarzan of Java”!

Bissoe
Bissoe adalah kelahiran Aceh, hingga tidak heran jikalau ia merasa senang dengan turut main dalam “Rentjong Atjeh”, yang sedikit banyak membikin ia ingat pada tanah kelahirannya itu! Meski sudah main dalam berbagai produksi lebih dulu dari J.I.F. Production, Bissoe baru mulai terkenal dari film “Alang-Alang”. Dalam ini film Bissoe telah unjuk permainan baik, hingga dalam “Rentjong Atjeh” ia telah diberikan rol sebagai Bintara. Ini rol dimainkan olehnya dengan baik sekali.

M. Sardi
M. Sardi ada ahli musik dan lirik Indonesia yang baik. Ia berasal dari Yogyakarta dan ia punya karangan-karangan musik orang bisa dengar merdunya dalam berbagai film keluaran J.I.F. Production sebagai “background music”, maupun buat nyanyian-nyanyian. Komposisi dari Sardi, yang sampai sebegitu jauh terdengar dalam J.I.F. Production, ternyata ada menarik hatinya penggemar-penggemar musik dan telah mendapat pujian. Semua komposisi dari Sardi buat film keluaran J.I.F. ada original. Juga “Rentjong Atjeh” ada “dihiaskan” dengan Sardi punya komposisi dan bagaimana merdunya itu, inilah publik akan dapat mendengar di waktu film itu diputar.

J.I.F. JOURNAL, No. 1, Agustus 1940, Tahun ke I


J.I.F. Journal diterbitkan oleh Java Industrial Film, Molenvliet Oost, Bat. C. Disiarkan dengan gratis pada Bioscoop-Exploitanten
Jurnal ini diterbitkan tidak berkala, tetapi sebagai media informasi produksi-produksi terbaru dari Java Industrial Film.

[/tab_item] [tab_item title=”EN”] (Temporarily available only in Bahasa Indonesia)
[/tab_item] [/tab]

Recent Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search