In Artikel

Masih mungkinkah sinema bisa dibicarakan di luar ‘cerita’ tanpa mengkait-kaitkannya dengan konteks sosialnya? Atau apa yang bisa kita lihat dari ‘dimensi luar’ pada estetika filem itu? Dua pertanyaan penting inilah yang mempertemukan saya dengan filem yang akan kita lihat dalam tulisan ini.

Seorang kawan dalam sebuah diskusi tentang seni media tahun lalu, memutar memutar video menarik sebagai bagian dari presentasinya dalam ‘membedah’ seni media dewasa ini. Cukup lama saya coba untuk mengingat kembali judul filemnya, yang teringat hanya nama sutradara yang kebetulan ada dalam catatan saya. Kemudian melalui kecanggihan teknologi media sosial, akhirnya saya temukan juga video yang saya maksud. Video itu berdurasi sekitar 10 menit, hitam putih dan tanpa dialog. Tak ada gonjang-ganjing musik mengiringi kilatan-kilatan cahaya. Outer Space, judul filem itu. Sebuah karya filem avant-garde besutan Peter Tscherkassky tahun 1999.

outer_space

Filem dibuka dengan kilatan cahaya dalam kegelapan. Seorang perempuan masuk ke rumah —sepertinya sebuah rumah di pinggiran kota. Kemudian perlahan proyeksi cahaya terpecah seiring perempuan ini masuk sambil terhuyung-huyung ke dalam rumah. Ruang-ruang itu terpecah-pecah, dan mulai menghancurkan bidang layar sambil gemericik suara air yang memainkan dimensi fiksi kita. Ruang kenyataan itu dihancurkan dalam narasi sinematik yang sangat unik dari Peter Tscherkassky.

Outer Space (1999)

Gaya bertutur Tscherkassky ini merupakan bentuk mutakhir yang saya ketahui dari praktek sinema avant-garde. Para pendahulu, seperti Jonas Mekas dan kawan-kawan telah melakukan praktik penggabungan materi visual dalam perspektif dokumentatif dan direpresentasikan dengan bahasa yang provokatif —penggalan-penggalan tak berurut yang dihadirkan begitu saja dari rekaman-rekaman pendek seluloid. Praktik ini banyak dilakukan dalam dunia filem eksperimental dalam tiga dekade terakhir. Provokasi visual adalah cara utama sinema avant-garde dalam membangun citra estetik dalam ranah sinema dunia.

Peter Tscherkassy adalah bentuk lain yang melakukan praktik senema eksperimentatif yang ‘hanya’ menggunakan materi temuan (found footage). Ia adalah kolektor kepingan-kepingan klip yang tak terpakai atau yang ia temukan di berbagai kesempatan. Materi ‘found footage’ inilah yang ia gunakan dalam karya-karyanya. Dalam dua dekade terakhir, sutradara ini hanya menggunakan seluloid sebagai bahan utama pada karyanya. Dari sini ia menelusuri tentang berbagai relasi sinema dalam konteks subjektivitas, memori, dan persepsi tanda dalam temuan-temuan visualnya. Dari beberapa video yang saya temukan di YouTube, dapat dibaca bagaimana sutradara asal Austria ini membangun ruang dan waktu, serta irama dengan dimensi sinema yang sama sekali baru —terutama dalam Outer Space. Filem ini sangat berhasil ‘mendiamkan’ kepala kita tentang bagaimana membaca tanda, konflik atau drama dan fantasi dalam filem. Sebuah keberhasilan temuan bahasa filem yang jarang sekali kita temukan akhir-akhir ini. Sebuah anakronisme yang berhasil dihadirkan pada ‘kebiasaan’ yang kita kenal dalam sinema.

Dalam sebuah tulisan, Rhys Graham (seorang sutradara dan penulis asal Australia) mengatakan, Outer Space berhasil menghadirkan kekerasan yang sangat cemerlang jauh dari apa yang dibayangkan oleh David Fincher dalam Fight Club (1999) dan Se7en (1995) yang mencoba menghadirkan ekperimentasi optik untuk membangun persepsi kekerasan (Rhys Graham: 2001, Sense of Cinema). Pada Outer Space, permainan optik ini sangat intens, walaupun durasi filem ini hanya 10 menit.  Ia mensensor optik kita untuk menelusuri tentang konsep kekerasan dalam bayangan sinema.

Instructions for a Light and Sound Machine (2005)

Materi seluloid pada Outer Space diambil dari filem The Entity (1981) karya Sidney J. Furie —seorang sutradara ‘bangkotan’ dari Canada. The Entity berkisah tentang seorang perempuan (Barbara Hershey) yang tidak bisa meyakinkan seorang pun tentang pengalaman perkosaan yang ia alami. Ia mengalami ketidakpercayaan diri hingga suatu ketika ia mengikuti terapi psikologis dan supranatural. Tokoh perempuan digambarkan seorang wanita yang dimiliki oleh kekuatan spiritual. The Entity diadaptasi dari novel karya Frank de Felitta.

Dalam filem Tscherkassky, konstruksi filem dihancurkan dari aslinya. Sutradara melakukan penekanan pada gambar, seperti dihadirkannya tokoh perempuan pada dinding ruangan. Kemudian gambar pecah menjadi beberapa bagian dalam layar. Kemudian ia meninggalkan koridor kosong, kemudian hadir  kembali dan memecah ke berbagai arah. Frame gambar robek. Suara jeritan muncul setelah itu. Si perempuan tiba-tiba menghacurkan cermin. Kemudian diam.

The Entity (1981) karya Sidney J. Furie

Andre Bazin mengatakan bahwa filem adalah jendela dunia. Pada Outer Space, pernyataan ini menjadi tidak berlaku. Rhys Graham mengatakan Tscherkassky lebih percaya kepada gagasan Chistian Metz —seorang teoritikus filem Perancis yang merupakan pelopor penerapan teori semiologi Ferdinand de Saussure ke dalam filem— yaitu pencarian sesuatu yang lebih dalam sinema dengan meruntuhkan bingkai (frame) dalam filem. Ia juga mengabaikan bagaimana sebuah sistem mekanis dan proyeksi dalam filem, dimana sebuah filem seharusnya dapat hadir dengan lebih organik. Dalam hal ini, Tscherkassky mencoba menggambarkan bahwa ada potensi kekerasan dapat dikendalikan dalam setiap frame di filem. Ledakan energi luar layar yang dapat menghancurkan bentuk filem. Ekspresi ini menghancurkan pengalaman sensual (Rhys Graham: 2001, Sense of Cinema).

Ruang gelap pada frame Outer Space menciptakan ‘ruang’ di mana penonton dapat masuk tanpa ‘pemisah’ antara kenyataan dan fantasi di layar. Pemotongan dan penghancuran ‘ruang’ dan frame dalam filem ini bukanlah sebuah tindakan subversif, namun sebuah konstruksi pikiran yang dibangun dari suara-suara retak dan pecahan dalam gambar layaknya gaya komposisi musik ala para seniman avant-garde.

Get Ready (1999)

Dream Work (2001)

Filem-filem Peter Tscherkassky adalah ‘perselingkuhan’ kajian teori dengan semangat penghancuran bentuk ala musik punk. Perselingkuhan ini tidak lepas dari inspirasi para Aktionist Vienna —yang merupakan para penggerak ‘action art’ (Fluxus, Happening Art dan Perfomance Art) di Austria pada 1960-1967.  Selain itu, pengaruh Kurt Kern (1929-1988) yang merupakan tokoh Aktionist Viena dan sutradara filem eksperimental yang sangat berbengaruh di Eropa. Dalam beberapa filemnya, seperti; Urlaubsfilm (1983), Freezeframe (1983), dan Manufraktur (1985), Tscherkassky menghadirkan ketertarikannya pada ‘batas-batas’ dalam filem yang bisa mengalami ‘degradasi’ dan ‘penghacuran’ melalui re-filming, layering dan fragmentasi visual. (Rhys Graham: 2001, Sense of Cinema).

Dream Work (2001)

Filem-filem ekperimental Peter Tscherkassky adalah protret dari kebangkitan dari rasa frustasi sinema dunia kepada tradisi yang membosankan dalam bahasa naratif dan konvensi-konvensi di sinema. ‘Untuk menunjukan sebuah obyek, maka perlu merusak bentuk itu jika ingin digunakan sebagai ‘milik’, kata Roman Jakobson (ahli linguistik Rusia). Bagi Tscherkassky penggunaan ‘found footage’ adalah sebagai respon terhadap teknologi. Sebuah respon dan kritik terhadap kehadiran citra elektronik, yang tentunya membangun kembali kesadaran artistik terhadap ekspresi sejarah media itu sendiri. Pembuatan filem.

Dalam praktik sinema, apa yang dilakukan oleh Peter Tscherkassky merupakan telaah sinema secara teoritis dalam melihat bagaimana medium itu bekerja dalam pembuatan filem. Filem-filem Tscherkassky adalah ‘duri’ dalam daging sinema itu sendiri. Karena dalam satu sisi dia menghancurkan dengan tajam persepsi kita tentang bagaimana menonton (dalam bioskop), namun di sisi yang lain karya-karyanya sangat menyedot perhatian (mengejutkan) dan sangat menyenangkan. Ia menggali dan mengekspos batas-batas mekanis dan intelektual yang ada dalam filem.

Manufaktur (1985)

 

 


Tentang Peter Tschekassky

Peter Tscherkassky dilahirkan tahun 1958. Ia merupakan salah satu tokoh sinema avant-garde dari Austria. Pada 1969-1979, ia menempuh pendidikan sekolah asrama Jesuit di Wina dan kemudian kuliah jurnalistik dan ilmu politik di Universitas Wina. Ia mulai membuat filem menggunakan kamera Super 8 pada 1979. Karya filemnya telah banyak mendapat perhatian luas di berbagai festival filem dunia, seperti; The Light of PeripheryAustrian Avant-Garde Film 1957–1988 (1988), Im Off der GeschichteFound Footage – Filme aus gefundenem Material (1991), dan Unknown Territories – The American Independent Film (1992). Tscherkassky adalah salah seorang pendiri Austria Filmmakers Cooperative (1982).


Filemografi

Bloodletting (1981)
Erotique
(1982)
Love Film
(1982)
Freeze Frame
(1983)
Holiday Movie
(1983)
Miniaturen – Many Berlin Artists in Hoisdorf
(1983)
Motion Piction
(1984)
Manufracture
(1985)
Kelimba
(1986)
Shot Countershot
(1987)
Tabula Rasa
(1987/89)
Parallel Space: Inter-View
(1992)
Happy-End
(1996)
L’Arrivée
(1997/98)Outer Space (1999)
Get Ready
(1999)
Dream Work
(2001)
Instructions for a Light and Sound Machine
(2005)

Recent Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search