In Artikel

Video yang hadir di Jurnal Footage kali ini adalah Andy Bertanya dengan durasi 14 menit. Seperti video-video ekperimentasi pengalaman yang kami muat sebelumnya, Andy Bertanya juga merupakan bagian dari sembilan video Massroom Project.

IMAGE-ANDY-ASKS-01

Video ini bercerita tentang Andy yang melakukan kontak telepon dengan berbagai nomor yang ia temukan di jalanan Jakarta. Ia melakukannya secara acak—untuk menguji kebenaran dari nomor-nomor telepon iklan ilegal jasa yang sangat banyak ditempel di berbagai kawasan di ibu kota. Dari beberapa wawancara itu, Forum Lenteng memilih dua wawancara yang dilakukan Andy, yaitu dengan Biro Jasa Penyalur Pembantu dan Jasa Kursus Melukis. Yang menarik dari video ini adalah bagaimana Andy bertanya dan mengandaikan dirinya sebagai seorang ‘pelanggan’ dari jasa-jasa tersebut. Seperti pada adegan telepon pertama, ia mengaku sebagai seorang suami yang memiliki istri yang sedang hamil delapan bulan. Untuk itu, dia butuh dua orang pembantu untuk meringankan kerja rumah tangga sang istri. Dari aksi menelepon ini, Andy berusaha menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan jasa penyedia pembantu rumah tangga, seperti; darimana mereka berasal, berapa upah yang harus mereka terima, usia para pembantu, status perkawinan, hingga hal-hal yang bersifat administratif dari yayasan penyedia pembantu tersebut.

Pada wawancara kedua, Andy menelepon Biro Jasa Kursus Lukis. Ia beralasan adiknya yang paling kecil ingin belajar melukis. Dari sini, ia coba menelusuri bagaimana sebuah jasa melukis diberikan kepada pelanggan. Melalui telepon ini, penonton diberikan pengetahuan tentang latar belakang si pemberi kursus. Dalam dialog tersebut, si pemberi jasa mengatakan bahwa latar belakang para pengajarnya dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta—yang notabene tidak ada jurusan seni rupa di sana. Andy juga menanyakan bagaimana cara mereka menempatkan iklan-iklan dengan nomor telepon itu di jalanan. Mereka mengatakan bahwa itu ada yang bertugas dengan jasa khusus menempel iklan di jalanan.

Video Andy Bertanya dikemas dengan teknik yang sangat sederhana, yaitu menggunakan fotografi. Forum Lenteng menghadirikan rekaman fotografis dari iklan-iklan di jalanan Jakarta. Teknik montase dari kepingan-kepingan fotografi itu dihadirkan mengikuti intonasi dialog antara Andy dan orang yang diseberang telepon.

Video ini mendapat respon yang sangat besar dari penonton saat menyaksikannya, karena ada unsur komedi, dan satir yang dihadirkan. Teknik wawancara investigatif dengan penyamaran sebagai orang yang akan memerlukan jasa, perlu mendapat apresiasi untuk video Andy Bertanya. Video ini telah dipresentasikan di berbagai festival dan pameran di tingkat nasional dan internasional antara lain; Jakarta International Film Festival 2004; 34th International Film Festival Rotterdam 2005, Belanda; Seminar and Conference Responsibilities of Criticism 2008, Amerika Serikat.

Recent Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search