In Kronik
[tab] [tab_item title=”ID”]

Ia bukanlah buku yang diterbitkan secara mandiri, tetapi merupakan terbitan khusus dari INDONESIA Madjalah Kebudayaan untuk edisi Januari dan Februari 1953. Majalah Indonesia memiliki tradisi untuk ‘membitjacarakan salah suatu soal dalam lapangan kesenian, ilmu pengetahuan dan filsafat’ dalam satu edisi khusus.

Di pertengahan abad ke-20, di majalah-majalah terbitan Indonesia, persoalan filem memang merupakan persoalan yang hangat dibicarakan baik oleh pelaku-pelaku dalam dunia perfileman sendiri ataupun para intelektual negeri ini, sastrawan, dramawan, seniman, dan politikus. Tulisan-tulisan yang berserakan itu mencoba membaca, menelaah, dan mencari rumusan filem sebagai pengetahuan dan salah satu alat strategi kebudayaan. Terutama usai lahirnya Darah dan Doa di tahun 1950 dari tangan Usmar Ismail sebagai produksi pertama dari Perusahaan Film Nasional Indonesia yang dianggap sebagai filem Indonesia pertama. Kepercayaan diri sebagai produsen yang mampu memproduksi sendiri –walau tidak terlibat dalam sejarah penciptaan alat– memicu pembangunan di berbagai infrastruktur; produksi, distribusi, pengetahuan teknis, kritik, teori, penulisan sejarah, dan lain sebagainya.

Produksi Film Tjerita di Indonesia, Perkembangannja Sebagai Alat Masjarakat oleh Armijn Pane –yang juga sebagai redaksi harian Majalah Kebudayaan INDONESIA– merupakan salah satu usaha untuk merumuskan sejarah perkembangan filem di Indonesia melalui sudut perkembangan sosial-politik dan relasi dengan kesenian lainnya. Tulisan ini bisa dikatakan sebagai bundel pertama tentang filem Indonesia yang berhasil diterbitkan, yang biasanya, para penulis kita menulis secara berkala pada tiap terbitan. Armijn Pane memulai penulisan pada 1 November 1952 dan selesai pada 1 Januari 1953. Dalam rentang kurang lebih dua bulan itu, penulis membeberkan pemetaan perfileman menjadi tiga periode; periode 1927–1937, periode 1937 hingga tengah tahun 1950, dan periode 1950–1952. Dalam pola penulisan, Armijn Pane tidak langsung membahas filem, tetapi membeberkan terlebih dahulu unsur-unsur yang terkait dalam perkembangan filem, seperti bagaimana kondisi kesenian, sosial-politik, ekonomi di masyarakat, sebagai landasan bahwa filem tidak berdiri sendiri.

[issuu layout=http%3A%2F%2Fskin.issuu.com%2Fv%2Fcolor%2Flayout.xml backgroundcolor=282828 showflipbtn=true documentid=100422074833-b2853e5080804280ae1e22a57495b4fa docname=produksi_film_cerita_di_indonesia-perkembangannya_ username=forumlenteng loadinginfotext=produksi%20film%20cerita%20di%20indonesia width=590 height=412 unit=px] [space height=”420″]

>DOWNLOAD<

[…] filem tidaklah dapat dipisahkan dari keadaan dan perkembangan lapangan-lapangan lain dalam kehidupan masyarakat, teristimewa dengan lapangan-lapangan yang langsung bersambungan kepada pembikinan filem, jaitu karang-mengarang, seni lukis, tonil, bahasa. Chusus bagi Indonesia, tidaklah dapat dibitjarakan lepas dari perkembangan pergerakan nasional, jang tidaklah melulu berarti mengenai lapangan politik sadja, melainkan djuga lapangan sosial, kebudajaan, ekonomi.[…]

Penulis buku ini, Armijn Pane (18 Agustus 1908 – 16 Februari 1970), lahir di Muara Sipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Saudara laki-laki dari Sanusi Pane ini lebih dikenal sebagai sastrawan. Karya sastranya yang terkenal yaitu novel Belenggu. Ia salah satu penulis di majalah Pudjangga Baroe yang juga menjadi satu definisi masa kelahiran sastra Indonesia modern. Armijn Pane banyak menulis tentang sinema di tahun-tahun 50an yang tersebar di berbagai media massa.

Buku ini direproduksi dari naskah aslinya di Perpustakaan Nasional Indonesia. Jurnal Footage kembali memuat terbitan tentang sejarah sinema Indonesia sebagai salah satu cara berbagi pengetahuan dan mempermudah pengaksesan terhadap sejarah perkembangan sinema Indonesia.
[/tab_item] [tab_item title=”EN”] (Temporarily available only in Bahasa Indonesia)
[/tab_item] [/tab]

Recommended Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search