Selasa, 7 Juli 2009 program screenDocs! Regular kembali diputar di Goethe Institut, Jakarta. Program ini diselenggarakan oleh In-Docs, sebuah organisasi di bawah Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia. Sebelumnya, program screenDocs! diputar secara rutin di Kineforum, Teater Kecil TIM dan Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional. Sejak April-November 2009, In-Docs mengadakan kerjasama dengan Goethe Institut. Berbagai isu diangkat dalam pemutaran screenDocs! Mulai dari isu demokrasi sampai Hak Azasi Manusia.
Menurut Sofia Setyorini, ketua penyelenggara, acara ini diharapkan dapat memperluas perspektif masyarakat atas isu-isu yang dianggap penting. Tema yang diangkat pada pemutaran kali ini adalah persoalan HAM. Sebanyak dua filem diputar di ruang teater Goethe. Satu filem merupakan hasil kerjasama Iran dan Jerman berjudul Football Undercover dan satu lagi dari Indonesia berjudul Untuk Apa? karya Iwan Setiawan dan Muhammad Ikhsan.
Filem Untuk Apa? merupakan dokumenter produksi Kalyana Shira Film. Diproduseri oleh Nia Dinata, tema yang diangkat filem ini cukup istimewa, yaitu tentang praktik sunat pada perempuan. Lewat dokumenter ini, masyarakat coba disadarkan bahwa praktik yang lazim dilakukan oleh penganut Islam Afrika dan Timur Tengah ini, ternyata masih berlangsung di Indonesia. “Melalui filem ini, orang bisa mengingat bahwa ketidakadilan masih berlangsung,” ujar Nia Dinata.
Nia menggarisbawahi persoalan tidak tersebarnya informasi benar kepada masyarakat. “Ada informasi yang tidak disalurkan dengan baik dan benar,” katanya. “Persoalan sunat perempuan ini, Departemen Kesehatan saja sudah melarang, tapi larangan ini tidak sampai ke masyarakat,” lanjut Nia.
Ketika ditanya soal relevansi filem dengan isu HAM, Nia menjawab, “Kita ingin mengajak publik bersikap kritis dengan ajaran pendahulu. Kita perlu bertanya, sebab kalau kita berhenti bertanya, berhenti berpikir, lebih baik kita berhenti hidup.”