INDIA | 1955-1959 | 427 MENIT | HITAM-PUTIH |BAHASA BENGALI
Trilogi Apu ini diangkat dari sebuah sebuah nofel “Aparajito” oleh Bibhutibhushan Bandopadhyay. Film menceritakan seorang anak bernama Apu yang lahir di desa kecil Nichindipur. Hidup bersama orangtua dan kakak perempuan yang disayanginya, Durga. Apu dan Durga selalu bertualang sesanggup kaki melangkah untuk menemukan hal-hal baru. Suatu ketika Apu bersama Durga bermain di padang alang-alang dan untuk pertama kalinya Apu melihat tiang listerik dan lokomotif. Setelah pertemuannya itu, Bibi Indir meninggal dunia. Disusul kemudian Durga, yang selama hidupnya mengagumi kereta api. Setelah dewasa Apu pergi sekolah dan merantau ke kota besar dimana Satyajit selalu menampilkan transisi-transisi gambar menggunakan kereta.
Sutradara
Satyajit Ray lahir di Kolkata pada 2 Mei 1921 dan meninggal pada 23 April 1992. Ia seorang pelopor realisme India bersama Ritwik Ghatak dan Mrinal Sen. Sebelumnya ia pernah bermain film, namun memutuskan untuk memproduksi sendiri setelah mendapat kepercayaan setelah menonton Pencuri Sepeda-nya Vittorio de Sica. Selama rentang hidupnya, Ray telah membuat 37 film. Ia pernah bersitegang dengan Francois Truffaut lantaran memperlihatkan adegan-adegan makan yang menggunakan tangan. Menurut Truffaut, adegan seperti itu tidak layak diperlihatkan dalam sinema yang “optimis” tetapi bagi Ray, adegan makan dengan tangan adalah khas Asia.