Dapat kita sadari bahwa Muratova menghadirkan perihal “tidur” dan/atau “ketiduran” secara berulang-ulang, baik melalui protagonis maupun karakter-karakter lain di sekitarnya, seolah ingin [...]
Ornamentalitas kenistaan di cerita segmen pertama dalam film ini, sebagaimana tukikan subversif dari estetika pesimisme, menggeser sensualitas sembari mengetengahkan empati tentang “tubuh” dan [...]
Ornamentalisme Sinematik seakan menemukan peluangnya sebagai teknik jitu pengempang kekakuan ideologis justru di era setelah Lenin, tatkala Realisme Sosialis mulai dilihat sebagai tirani [...]
Pada kebiasaan kita sehari-hari mencerna film (beserta “cerita”-nya), makna-makna simbolik selalu menghantui. Pada satu sisi, sudah menjadi suatu stereotipe bahwa film yang kita tonton kerap kali [...]
Pantikan ornamental "Change of Fortune" sebenarnya sudah begitu mencolok sejak ceritanya dimulai. Pada lima menit pertama film ini, kita—kalau bukan menikmati—sudah diganggu oleh permainan [...]
Muratova merespon dan merefleksikan “Destabilisasi Realitas” Soviet kala itu melalui Change of Fortune (dan juga The Asthenic Syndrome) dengan diiringi kesadaran penuh tentang karakteristik dari [...]