In Kronik
[tab] [tab_item title=”ID”]
Bicara dengan André Bazin, seperti berendam di Sungai Gangga layaknya orang-orang Hindu.
—(François Truffaut, 1971)

 

what-is-cinema-ii

Pada edisi ini, Jurnal Footage memuat Volume kedua What is Cinema? (Qu’est-ce Que le Cinéma?), André Bazin 1972 (cetakan kedua), terjemahan Hugh Gray di tahun yang sama. Volume kedua buku ini, yang telah menjadi acuan utama dalam “membaca” sinema pasca Perang Dunia II, kata pengantarnya ditulis oleh François Truffaut. André Bazin pertama bertemu dengan Truffaut pada 1948, di saat memulai kerjanya sebagai editor di Cahiers du Cinéma. Hubungan dua tokoh penting sinema Prancis ini sangat dekat. Pada 1952, waktu Truffaut ditahan karena lari dari kewajibannya sebagai tentara, Bazin menggunakan koneksi politiknya untuk dapat membebaskan kawannya tersebut. Beberapa tahun setelah peristiwa tersebut, Truffaut pun menjadi salah satu edtor di Cahiers du Cinéma. Ia dianggap salah satu kritikus paling brutal pada masanya, hingga ia diberi predikat “The Gravedigger of French Cinema” (Sang Penggali Kubur Sinema Prancis).

[issuu width=500 height=313 embedBackground=%23ffffff showHtmlLink=false searchButtonEnabled=false logo=http%3A%2F%2Fhome.forumlenteng.org%2Fwp-content%2Fuploads%2F2011%2F08%2Flogo-forumlenteng-white.png documentId=120204073004-69eb1738f6b54cb2858262e6b296c75c name=bazin_.andre.-.what.is.cinema.-.volume.2.pdf-kg username=forumlenteng tag=andre unit=px id=bee00dac-76ca-96d2-87c7-29c60dc11654 v=2] [space height=”313″]

(Untuk mengunduh buku, silakan buka tautan ini dan login. Lihat gambar ini untuk lebih jelasnya)


Tentang André Bazin

andre-bazin_420

André Bazin mulai menulis pada 1943 dan salah satu yang mendirikan Cahiers du Cinéma pada 1951 bersama Jaxques Doniol-Valcroze dan Joseph-Marie Lo Duca. Ia adalah salah satu tokoh penting yang menghadirkan studi-studi filem pasca Perang Dunia II. Sejak menjadi salah satu editor di Cahiers du Cinéma hingga kematiannya, Bazin telah melahirkan empat edisi koleksi tulisan-tulisannya. Bazin percaya bahwa filem seharusnya merupakan representasi visi personal sutradara. Pandangan inilah yang menjadikan berkembangnya teori auteur.
[/tab_item] [tab_item title=”EN”] (Temporarily available only in Bahasa Indonesia)
[/tab_item] [/tab]

Recommended Posts
Comments
  • Ibnu Rizal
    Reply

    Cinema, c’est le… 🙂 merci Journal de footage

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search