In Artikel
[tab] [tab_item title=”ID”]

 “It is not a movie which is called La Strada; it is La Strada which is called a movie”
—André Bazin

(Catatan Menonton Sirkus Jalanan (La Strada) di Senin Sinema Dunia. Senin, 5 Desember 2011)

Filem La Strada dalam edisi berbasaha Inggris diterjemahkan dengan The Road, yang kemudian diterjemahkan pada program DVD Untuk Semua Forum Lenteng menjadi Sirkus Jalanan, adalah karya Federico Fellini periode masa damai dalam genre Neorealisme Italia. Konteks penggunaan kata ‘sirkus’ sebagai pilihan penafsiran berbahasa Indonesia oleh DVD Untuk Semua ini, adalah usaha-usaha memaknai konteks kultural dalam filem yang banyak ditandai oleh jejak kebudayaan Romawi. Filem ini merupakan semacam penggalan pengalaman sang sutradara di masa kecil yang tidak lepas dari kebudayaan sirkus di Italia.

Apa yang diungkapan André Bazin bahwa bukan tentang filem dengan judul La Strada, namun La Strada itulah yang disebut filem merupakan penggambaran bentuk khas dari Fellini, yaitu kekuatan utama dari cerita-cerita yang dibuat oleh Fellini adalah bangunan ceritanya itu sendiri. Fellini sangat pandai mengemas realisme dalam filem dengan dimensi ‘drama’ luar ruang, yang tentu sedikit banyak cukup berbeda dengan karya-karya filem Neorealisme sebelumnya.

90625-004-C0B931E4

Kisah Sirkus Jalanan bermula dari kedatangan Zampano yang meminta Gelsomina menggantikan kakaknya, Rosa, sebagai asistennya di sirkus yang dipimpinnya. Karena kemiskinan, sang Ibu meminta Gelsomina mengikuti keinginan Zampano, karena ia telah memberikan sejumlah uang untuk keluarga tersebut. Hubungan Gelsomina dan Zampano digambarkan merupakan sebuah pertarungan psikologis dan eksistensi di antara mereka berdua. Zampano merasa memiliki Gelsomina sebagai seorang pekerja (budak) yang harus ikut aturannya. Gelsomina adalah seorang gadis yang bertampang jelek, dan memiliki bakat yang luar biasa di dunia panggung (sirkus). Kisah Zampano dan Gelsomina adalah situs-situs kebudayaan Italia, Romawi. Sangat jelas, Fellini menggambarkan bagaimana kemegahan, agama, dan tradisi pertarungan dijadikan atmosfer utama dari filem Sirkus Jalanan.

Tentang Federico Fellini
Federico Fellini (1920 – 1993), dilahirkan dari kalangan keluarga borjuis Katolik di kota kecil, Rimini. Semasa sekolah, ia banyak menghabiskan waktunya untuk menggambar, pementasan sandiwara boneka. Ia sangat menggemari majalah populer anak-anak, Il Corriere dei Piccoli, sebuah majalah yang diproduksi para kartunis awal Amerika, yakni Winsor McCay, George McManus dan Frederick Burr Opper. Di kemudian hari, Comic Strip karya Frederick Burr Opper, Happy Hooligan, memberikan ilham pada Fellini untuk tokoh Gelsomina. Masa anak-anak inilah yang mempengaruhi sebagian besar karyanya. Pada tahun 1939, ia masuk sekolah hukum di Universitas Roma dan sempat menjadi reporter di harian Il Piccolo. Waktu di Roma, pada tahun 1940an, Fellini banyak mengalami perjumpaan dengan karya Kafka, Nikolai Gogol, John Steinbeck dan William Faulkner.

Lingkaran kebudayaan Neorealisme Italia pada dasarnya memiliki jangkar yang sama, walau kemudian dalam perkembangannya karya-karya filem neorealisme Italia memiliki keberagaman visi. Pengalaman Fellini menjadi penulis pada masa di Roma (1939-1942), ia banyak berjumpa dengan para penulis, dan termasuk satu diantaranya, Cesare Zavattini, yang pada kala itu aktif menjadi redaktur di majalah Ettore Scola.

Karir awalnya di bidang filem adalah sebagai penulis skenario. Ia terlibat pada salah satu karya trilogi filem Roberto Rosselini. Bersama Sergio Amidei ia mendapat nominasi skenario terbaik pada piala Oscar tahun 1947, untuk filem Roberto Rosselini, Roma Open City (1945). Dan ia juga mendapatkan nominasi Piala Oscar untuk nominasi yang sama pada filem Rosselini lainya, Paisa (1946) di tahun berikutnya.

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pengalaman masa anak-anak Fellini, banyak mempengaruhi dalam karya-karya filemnya. Beberapa anggapan, karya-karya Fellini semacam otobiografi kehidupannya di masa lalu. Seperti halnya dalam La Strada, gambaran sirkus dengan tokoh berpenampilan pantomim, Gelsomina, adalah pengalaman masa kecil Fellini yang melekat dalam dirinya. Namun Fellini agak keberatan dengan pendapat tersebut. Baginya, anak, karakter, nostalgia, mimpi, kenangan adalah sebuah kesenangan untuk menceritakan tentang mereka. Terlepas dari semangat otobiografi dalam karyanya, bangunan realisme Fellini merupakan sesuatu yang khas dari khasanah sejarah filem Neorealisme Italia.
[/tab_item] [tab_item title=”EN”] (Temporarily available only in Bahasa Indonesia)
[/tab_item] [/tab]

Recommended Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search