In Artikel

Apa yang menarik dari sebuah videoklip? Seperti yang kita kenal selama ini, industri hiburan (musik) selalu menempatkan videoklip sebagai pelengkap untuk mempresentasikan penyanyi/grup musik yang mereka jual. MTV telah meraup keuntungan besar dari bisnis ini. Kehadiran kanal khusus video musik ini telah melahirkan kebudayaannya sendiri, yang kita kenal sekarang sebagai Budaya MTV.

houseofcards-01houseofcards-05houseofcards-02

Kekuatan videoklip ini tentu tidak lepas dari bagaimana grup musik berkolaborasi dengan sutradara/seniman video dalam mengemas sebuah tayangan. Kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa filem dan video digunakan sebagai pengikat untuk menarik pemirsa. Namun, dalam industri musik memang sering yang lebih berkuasa adalah industrinya itu sendiri. Tak jarang sebuah videoklip mengabaikan konsep-konsep artistik video dan filem. Industri musik lebih percaya kepada bagaimana musik itu dijual dengan menghadirkan “tampang” pemusik sambil bernyanyi dan bermain musik. Kalaupun ada pengadeganan, hanya sebagai ilustrasi dari syair-syair dalam lagu layaknya opera sabun. Inilah yang sering kita lihat dalam video-video musik selama ini.

Namun, di antara banyaknya videoklip yang diproduksi industri musik, tentu ada beberapa yang perlu mendapat perhatian. Video-video yang baik ini bukan hanya sebagai pelengkap para penyanyi untuk hadir di televisi, namun dikemas dalam usaha menyampaikan pesan kultural yang berpijak dari musik dan video. Kami menemukan video House of Cards Radiohead dari album In Rainbows (2007).

Videoklip House of Cards

Video House of Cards menghadirkan Thom Yorke (vokalis Radiohead) bernyanyi dalam bentuk titik-titik piksel yang bergerak. Imaji piksel yang berbentuk Thom Yorke itu bergerak mengikuti syair lagu dan saling bergantian dengan gambar-gambar lanskap surealis yang muncul saling bergantian dengan sapuan yang halus. Video ini disutradarai oleh James Frost yang juga menyutradarai video Yellow, Coldplay—sebuah video klip dengan ambilan satu tembakan.  House of Cards diproduksi pada 2008 oleh Zoo Films dan EMI Music.

Video House of Cards perlu mendapat catatan dalam sejarah perkembangan video musik, karena secara hasil, kolaborasi musik dan video ini menimbulkan dimensi virtual dalam gambar-gambarnya. James Frost berhasil melahirkan fenomena lain dalam bahasa video musik televisi. Ia bukan hanya hadir sebagai imaji, namun piksel-piksel itu membongkar kembali apa yang selama ini kita tandai sebagai imaji. Visual dimuaikan dalam rekaman yang sama sekali tidak biasa—dengan menggunakan teknologi laser dan transfer data dari kenyataan secara langsung. Data-data itu disimpan dan dibentuk dalam formasi bentuk yang menghasilkan fantasi lain dalam video musik. Selain itu, Zoo Films juga mempublikasikan House of Cards dalam format data yang dapat langsung diakses oleh audiens di internet (kunjungi: http://code.google.com/creative/radiohead/viewer.html). Yang menarik dari format data yang ada di Google Code itu adalah semua pengkases dapat mengklik video dan mengubah bentuknya. Saat data itu diklik, muncullah  berbagai perspektif; ke samping, atas dan depan sesuai dengan keinginan pengakses. Inilah yang disebut, dalam bahasa Lev Manovich, dengan ‘symbolic form’, yaitu sebuah ambilan gambar yang diperoleh bukan berdasarkan perekaman kamera (shot) dan pencahayaan, tapi berdasarkan pengambilan data (capturing data).

Pada videoklip ini, audiens bisa mengganti tampilan visual berupa lanskap kota interaktif sesuai keinginan audiens dalam berbagai perspektif. Visual Thom Yorke, dalam bahasa Lev Manovich adalah representasi numeric—sebuah proses visualisasi bukan berdasarkan ambilan kamera (shot), tapi penangkapan data (capturing data). Karena representasi numeric inilah, yang kemudian membuka peluang terhadap segala bentuk manipulasi perangkat lunak, sehingga memungkinkan interaksi dengan para audiens.

houseofcards-03houseofcards-06

Video ini diproduksi dengan cara merekam sinyal gelombang yang terdapat pada tekstur fisik wajah Thom Yorke, gradasi ruang, kedalaman dan tekstur bentuk benda-benda sekitarnya. Proses pengambilan data dilakukan dengan teknologi geometric information dan Velodyne LIDAR. Geometric information secara terstruktur menghasilkan cahaya untuk menangkap citra 3D (tiga dimensi) pada hampiran terdekat. Sementara sistem LIDAR Velodyne yang memakai berlipat-lipat laser yang digunakan untuk menangkap lingkungan yang besar macam lanskap. Pada video ini, semua adegan eskterior dihasilkan melalui 64 laser yang berputar dan menangkap sinyal dari 360 derajat dalam radius 900 kali per menit.

Representasi numeric membawa kelanjutan pada sebuah visual yang oleh Lev Manovich mengutip dari analisis Ervin Panofsky’s sebagai symbolic form (format simbolik) pada masa moderen, menjadi symbolic form di masa komputer (teknologi informasi/new media). Format simbolik pada masa moderen telah mengandaikan, dalam istilah Ernst Gomrich, ‘skema-skema reprsentasional’, atau bahkan ‘jaringan kutipan terperikan berasal dari ruang-limpah pusat budaya’ dalam bahasa Roland Bartes. Sedangkan symbolic form pada media baru (komputer) adalah bagaimana memodifikasi dari sinyal yang telah ada.

Format simbolik pada House of Cards Radiohead dihasilkan dari olah data pada komputer. Hal ini memunculkan logika-logika sendiri dalam konteks pengolahan data dan persinggungannya dengan citra yang dibangun. Manovich membedakan antara data dan narasi, karena keduanya merupakan musuh alamiah. Menurutnya, narasi mengandaikan adanya “awalan” dan “akhiran”, yang merupakan prinsip bentuk dalam “literasi” dan “sinema” pada era moderen. Sedangkan data di era komputer tidak mengandaikan adanya ‘awalan’ dan ‘akhiran’, tapi lebih mengorganisir data yang menjadi “sekuen” (sebuah kumpulan peristiwa/data). Data-data itu tidak memiliki hirarki, semua elemen data mengandung kesejajaran dan memiliki signifikasi yang sama dalam satuan individu. Pada narasi, hal itu berlaku sebaliknya, yaitu ada hirarki seperti ‘penokohan’ dan lain sebagainya. Video House of Cards tampilan visual yang berasal dari gelombang, menampilkan satuan individu (menjadi kumpulan data) berupa kepala Thom Yorke sang vokalis Radiohead. Dari sini, kita dapat mengatakan bahwa House of Cards mengalami proses representasi berdasarkan data yang tidak membentuk narasi.

Kalau kita melihat perkembangan penggunanan representasi numerik pada akhir-akhir ini, ia juga mengalami penarasian (penceritaan). Seperti pada praktik videogame dan filem-filem animasi juga 3D Hollywood. Prosesnya, data ditempatkan berdasarkan algoritma merujuk narasi atau cerita yang dibuat oleh sutradara dan penulis cerita. Semacam konvensi budaya yang bersenggama dengan perangkat lunak dalam teknologi informasi.

houseofcards-09houseofcards-10

House of Cards Radiohead pada dasarnya adalah sebuah kekuatan paradigmatik. Sebagai format simbolik yang terdapat pada eksplorasi tampilan kepala Thom Yorke yang diperoleh berdasarkan data gelombang adalah proses dematerialisasi dari kenyataan visual dalam sistem logaritma komputer. Media baru pada dasarnya bukan menampilkan narasi yang mengandaikan sebuah “sebab akibat”. Hal ini dapat kita lihat kembali kepada sejarah perekaman kamera pada Man with a Movie Camera, Dziga Vertov. Menurut Lev Manovich, Vertov melalui Man with a Movie Camera menciptakan “sesuatu” yang diilustrasikan sebagai middle-ground antara data base dan narasi. Format simbolik dalam bahasa Manovich mengandaikan sebuah era baru terhadap sinema. Pada masa filem-filem realisme, perekaman kamera merupakan periode di mana visual selalu mengandaikan narasi sebagai representasi terhadap realitas. Hal inilah yang dibongkar oleh Dziga Vertov dengan Manifesto Kino Eye. Berdasarkan kaidah-kaidah Kino Eye Vertov inilah kemudian direfleksikan oleh Lev Manovich menjadi kino-brush yang  mengasumsikan pengambilan data sebagai pengganti perekaman kamera, yang berdampak pada proses representasi numerik. Kino brush mengandaikan sinema yang basis representasi database. Pada Kino Eye mengandaikan skema-skema representasional yang sudah tersedia di realitas, sedangkan pada kino brush mengandaikan adanya modifikasi terhadap sinyal gelombang yang sudah ada.

Dari bacaan di atas, dapat kita catat bahwa House of Cards merupakan satu di antara ekspresi baru yang berusaha keluar dari semangat kebudayaan narasi. Sebuah semangat interaktifitas yang merupakan keniscayaan teknologi media zaman sekarang. Selamat menikmati.

houseofcards-08houseofcards-07

Proses Pembuatan Videoklip House of Cards

 

 


*Radiohead, Thom Yorke (vokal utama, gitar rhytm, piano, beats), Johnny Greenwood (gitar utama, keyboard, instrumen lainnya), Ed O’Brien (gitar, vokal latar), Colin Greenwood (bass, synthesizers) and Phil Selway (drum, perkusi), merupakan grup musik rock alternatif berasal dari Abingdon, Oxfordshire Inggris, yang dibentuk pada tahun 1985. Radiohead melejit dengan single ‘Creep’ pada tahun 1992, yang kemudian dilanjutkan dengan debut albumnya ‘Pablo Honey’. Dari namanya, Radiohead memang cukup dekat dengan seni media baru, seperti yang tertuang dalam album OK Computer pada tahun 1997 yang memiliki semangat avant-garde, karena menggunakan beberapa ambient, dan pengaruh-pengaruh elektronik. Thom Yorke sendiri sebagai seorang vokalis banyak memberikan warna pada Radiohead. Karakter vokal falsetto Thom Yorke memang sangat dekat dengan gaya bermusik yang bersemangatkan seni media baru. Pada tahun 2009, Album Radiohead In Rainbows mendapatkan Grammy Awards sebagai  Best Alternative Music Album, dan nominasi untuk lagu ‘House of Cards’.

Recent Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search