In Artikel

Menurut Toshio Matsumoto, di dalam seni avant-garde ia bisa menemukan kebebasan, namun kebebasan tersebut adalah dari dunia yang jauh, dunia imajinatif avant-garde yang mempesona. Namun, seni avant-garde tersebut, bagi Matsumoto, cendrung terkungkung dalam dunia tertutup dan oleh karenanya dokumenter adalah bidang yang amat erat terhubung dengan realitas, tidak akan pernah benar-benar membidik sepenuhnya kondisi mental internal, dan terlalu bergantung pada konteks waktu. Dalam konteks waktu inilah, kemudian, bagi Matsumoto, dokumenter akan tampak kuno jika konteks waktunya berubah.

Konteks waktu dalam pandangan dokumenter Matsumoto tersebut, sebenarnya, memberikan semacam spasialitas (spatial) seni atas waktu, bahkan ruang yang dimungkinkan dalam praktik  dengan pendekatan dokumenter. Kecenderungan eksperimental dalam avant-garde yang ekskulsif itu memang tidak lepas dengan semangat modernisme estetika, yang sejak Renaisans dianggap sebagai sebuah kegiatan kontemplatif yang bebas dan terpisah dari ranah keseharian, khususnya pada pandangan Immanuel Kant yang menyatakan bahwa pengalaman estetik dipahami sebagai persepsi kontemplatif yang tanpa pamrih, yang menangkap objek/alam tanpa tujuan lain selain sebagai objek itu sendiri. Tidak heran beberapa para pembuat filem sebelumnya, macam Joris Ivens, menggunakan dokumenter—sebagai sebuah pendekatan seni yang menggunakan bahan baku dari realiatas ini—sebagai pendekatan yang menjadikan lahan eksperimental sebagai usaha seni agar tidak terpisah dengan keseharian masyarakat.

Shusaku Arakawa dan Madeline Gins.

Shusaku Arakawa dan Madeline Gins.

“Tubuh Arisitektural”

For Example (A Critique of Never) (1971)  merupakan sebuah karya dokumenter dengan 16mm dari Shusaku Arakawa (1936-2010), yang ditulis bersama kolega berkaryanya, Madeline Gins (1941-2014). Karya ini sempat ditayangkan pada perhelatan Festival ARKIPEL social/kapital (2016), dalam program “Special Presentation” oleh kurator dari Image Forum, Jepang, Koyo Yamashita. Filem dokumenter ini berisikan performance seorang bocah gelandangan yang sedang mengalami ‘kemabukan’ minuman keras di sebuah lingkungan kumuh sudut kota New York. Kemabukan sang bocah tersebut menghasilkan rangkaian gesture, atau semacam perilaku kekanakan-kanakan dari bocah gelandangan yang dihasilkan dari kemabukan minuman keras. Gesture yang dihasilkan sang bocah semacam repetisi dari kemabukan minuman keras yang sangatlah kuat. Tampak sebuah kebingungan dari gesture sang bocah untuk mencoba menangkap ‘dunia’ yang ia alami. Beberapa aksi dari tindakan kemabukan sang bocah tersebut, antara lain bermain dengan koin di jalan, duduk di sudut jalan, sampai dengan merespon keberadaan telepon umum yang kaostik.

Dalam karya yang menggunakan seorang anak kecil sebagai aktor yang ber-performance mabuk ini, adalah eksplorasi Arakawa untuk membangun sebuah ‘mekanisme pemaknaan’ (mechanism of meaning) melalui dekontruksi pemaknaan dan kontruksi sesuatu yang non-makna. Semua ekspresi dari rangkaian gesture sang anak yang mabuk dalam filem yang berdurasi 90 menit, secara tidak langsung adalah gesture yang tidak bisa diprediksi, atau bukan sebuah gerak yang mekanis sehingga memuat sebuah makna yang mekanis. Performance sang bocah dalam akting kemabukan tersebut, seperti penggambaran tentang kehidupan seorang anak kecil gelandangan di sebuah sudut kota New York, seakan memberikan penyimpangan (defamiliarization) sebagai sebuah kompleksitas kehidupan keseharian sudut kota.

Karya For Example adalah semacam refleksi terhadap bahasa, khususnya bahasa yang dicoba untuk digoncangkan demi mendapatkan realitas baru. Kecenderungan dari setiap bahasa yang selalu berjalan pararel pada dunia. Akibatnya, sebuah representasi yang hanya satu sisi, melalui rangkaian gesture bocah dalam kemabukan dan kebingungan yang seakan sebagai sebuah goncangan terhadap bahasa tersebut, menghasilkan banyak kemungkinan representasi. Performance sang bocah seakan mengambil ruangnya sendiri, dari lalu-lalang orang di sudut kota, menjadikan fiksi yang cukup terlihat dari performance tindakan kebingungan yang dipengaruhi oleh kemabukan. “Gesture dari sang bocah seakan menyediakan latar geografis bagi transformasi filem ke dalam sebuah lingkungan arsitektural yang sama luasnya (coextensive) dengan medan persepsi dari sang bocah. Kesoliteran sang bocah yang tubuhnya tidak bisa diprediksi mensurvey jalanan kota diposisikan secara partikular sebagai sebuah tubuh genetik ke dalam kematian—sebuah tubuh dalam isolasi yang mana tunawisma yang membahayakan dan kemabukan yang bisa mencegah kegigihan dirinya dalam waktu.”[i]

For Example (A Critique of Never)

For Example (A Critique of Never)

Karya Arakawa ini sebenarnya adalah proyek seninya yang bertemakan Tubuh Arsitektural (Architectural Body). Proyek ini banyak merenungkan pengertian arsitektur dan tubuh, di mana pandangan Arakawa sendiri mengandaikan adanya sebuah relasi antara organisme-pribadi-lingkungan (organismpersonenvironment). Dalam pandangan Arakawa ini, pada dasarnya masing-masing organisme pada pribadi sebenarnya berusaha menemukan sebuah teritori baru yang sebenarnya adalah dirinya sendiri. Ketika sang pribadi menemukan sebuah teritori, maka ia akan menyesuaikan dirinya, menjadi semacam relasi antara organisme, pribadi, dan lingkungan. Sebagaimana pendapat Gendlin (2013), “‘Kepribadian’ dan tubuh bukanlah sesuatu yang sama, tetapi mereka juga bukan berbeda. Arakawa dan Gins tidak mulai dengan tiga hal yang terpisah yang biasanya diartikan oleh ‘tubuh’, ‘pribadi’, dan ‘lingkungan’. ‘Lingkungan’ mereka yang tidak terkandung entitas yang disatukan yang mengisi sebuah ruang eksternal. ‘Organsime lingkungan’ bukan tubuh-struktur. Mereka tidak mulai dengan sesuatu yang siap diobservasi dan dipikirkan. Ketiganya bukan pertama yang terpisah dan kemudian dikombinasikan.'”[ii]  Seperti performance sang bocah yang sedang mabuk, adalah berarti membuat semacam kontras antara lanskap lingkungan dan tubuh, dimana tubuh selalu merespon ruang lingkungannya, namun tidak secara mekanis.

Ketubuhan dalam pengertian Arakawa sendiri adalah tentang relasi tubuh dan lingkungan yang selalu menciptakan sebuah makna baru. Penciptaan makna baru tersebut adalah bagian ‘proses kelahiran’ untuk menunjukkan perihal tubuh, bukan sekuen dari peristiwa semata. Performance sang bocah menjadi semacam kemenjadian yang selalu terus-menerus dalam proses yang menghasilkan makna yang tidak stabil. Arakawa dan Gins berusaha menyediakan sebuah akses terhadap “proses kelahiran” yang di dalamnya sebuah kodrat dari bahasa dan tubuh selalu mengalami relasi dengan lingkungannya secara baru. Lingkungan yang di dalamnya memuat sebuah struktur pada sebuah bentuk bangunan atau arsitektur, di dalamnya membuat definisi terhadap pelayanan tubuh. Dalam hal ini, sebenarnya tubuh tidak bisa ditetapkan, ia selalu memiliki ‘bargaining’ dengan lingkungannya. Tubuh pada dasarnya tidak fasih, namun ia juga tidak bisa lepas dari arsitektur yang melingkupinya. Pemaknaan “Tubuh Arsitektural” Arakawa dan Gins adalah sebuah pendekatan bagaimana perjumpaan tubuh dengan arsitektur melalui konsep organisme-pribadi-lingkungan. Arakawa dan Gins sendiri  memahami pribadi selalu sebagai sebuah organisme, sebagai seperangkat dari kondisi yang merupakan tindakan. Organisme yang mana pribadi selalu bertepatan dengan lingkungannya. Mereka menjadi sebuah pertalian, sebuah organisme-pribadi-lingkungan. Potensi dari sebuah organisme kepribadian bergantung pada bagaimana posisi tubuhnya.

Lingkungan selalu mengundang, memprovokasi, dan menarik seseorang untuk sebuah performs. Tubuh selalu berada dalam cara teritorial tertentu, ia tetap sebuah bentuk tertentu, namun di saat yang bersama ia adalah produk dari persilangan yang terus-menerus. Ia bukan tatanan sesuatu yang siap-ditentukan, juga bukan sesuatu yang langsung tidak menentu. Pribadi merupakan sesuatu yang didesain bukan dalam sebuah kehampaan, ia selalu meregenerasi kembali, namun bukan sesuatu yang arbitrer, bukan hanya sesuatu yang sepenuhnya. Performance sang bocah kecil dalam karya For Example Arakawa adalah model dari bagaimana sebuah hubungan tubuh dan lingkungan, di mana bahasa mengalami sebuah ketidakstabilan melalui rangkaian gesture kemabukan dalam merespon ruang di sekelilingnya.

For Example (A Critique of Never)

For Example (A Critique of Never)

Shusaku Arakawa sendiri adalah seorang seniman visual yang memiliki latar karya yang lintas disiplin. Ia terlibat dalam gerakan anti-art “Neo-dada”, dan mendirikan “Neo-dada Organizers” pada tahun 1960-an. Pada tahun 1963, ia memulai proyeknya bersama rekannya, Madeline Gins, yang disebut dengan Mechanism of Meaning. Proyek ini semacam usaha untuk mendekonstruksi makna dan logika, sebagai bagian dari semangat Neo-Dada-nya. Karya For Example sendiri adalah satu dari dua karya filemnya yang pernah ia ciptakan sepanjang hidupnya, selain Why Not (A Serenade of Eschatological Ecology) (1969).

Penggunaan Performance dalam Dokumenter

Karya dokumenter For Example menggunakan latar suara voice over yang mengomentari segala gesture dan tindakan dari performance sang bocah. Di bagian awal adegan, sang voice over menyatakan, “Ini adalah kisah nyata”, bisa dianggap sebagai bentuk statement status ontologis dari keberadaan sang bocah yang memang sedang memainkan peran sebagai aktor yang sedang ber-performance tentang sebuah pengalaman, atau refleksi terhadap lingkungan sudut kota yang melatari performance tersebut. Karya Arakawa, For Example ini sendiri, bisa dimaknai sebagai sebuah praktik performance dalam pengertian adanya penggunaan aktor untuk menggambarkan kompleksitas dari situasi lingkungan yang melingkupi dari adegan tersebut. Pengalaman-pengalaman yang kompleks tersebut membutuhkan sebuah intervensi terhadap realitas, khususnya penggunaan aktor yang diperankan oleh seorang anak kecil yang ber-performance, untuk menggambarkan atau membuat statement dari ungkapan-ungkapan keseharian tentang realitas lingkungan di sudut kota New York yang mungkin belum terungkap melalui pandangan mata keseharian. Intervensi melalui performance tersebut adalah semacam stimuli atau sebuah penegasan dari pengalaman yang mengendap dari pengalaman keseharian orang-orang yang mengalami keseharian di lingkungan tersebut. Dalam konteks ini, performance adalah jembatan untuk menyampaikan pengalaman kompleksitas tentang ruang yang dialami orang-orang dalam kesehariannya.

For Example (A Critique of Never)

For Example (A Critique of Never)

Pengertian dokumenter performance tersebut dapat dipahami sebagai usaha untuk menghadirkan secara performative ketidakmungkinan representasi otentik dalam dokumenter, sehingga membutuhkan semacam intervensi dalam menggambarkan ketidakmungkinan representasi tersebut melalui adegan performance. Ketidakmungkinan representasi atau hambatan-hambatan bahan baku realitas yang terbatas, seperti dalam karya For Example, adalah bagaimana pengalaman atas ruang di sudut kota yang bersifat subtil dan abstrak, membutuhkan sebuah performance sebagai jembatan terhadap penggambaran kompleksitas kesadaran yang berlangsung di sudut kota.

Di sinilah, bagaimanapun, sebuah perbedaan esensial antara filem, yang mana adalah performative dalam dirinya sendiri, dan yang terkait subject matter-nya. Karya For Example Arakawa pada dasarnya lebih dekat dengan penggunaan performative sebagai subject matter-nya. Karya ini memang membutuhkan hal yang performative, karena berusaha memberikan pemaknaan berdasarkan interaksi antara sang performance dan realitas. Manusia dan tubuh adalah sesuatu yang tidak statis, karena manusia adalah produk jaringan dan proses yang berasal dari kompleksitas sosial yang membentuk cara mereka bertindakan dalam kesehariannya. Di dalam keseharian, manusia pada dasarnya selalu memiliki kontrol diri, membuat gesture untuk menghadirkan dirinya dengan orang lain, sehingga pada dasarnya tubuh manusia adalah sesuatu yang tidak stabil dan bersifat spasial. Konteks penggunaan performance dalam dokumenter bisa diandaikan bahwa seorang individu pada dasarnya adalah bukan produk yang alamiah dan genuine, karena ia adalah jasad yang memiliki gesture yang berasal dari penggambaran emosional dan jejaring kompleks sosial yang memengaruhinya. Secara tidak langsung, dalam kesehariannya, individu pada dasarnya melakukan praktik performative di luar memberikan sebuah kenyataan yang rill ataupun yang nonriil. Performance di sini dikarakteristikkan melalui ketampakan sebuah derajat kesadaran dalam menggambarkan seorang individu ataupun kolektif. Karya For Example Arakawa, pada dasarnya, adalah model pendekatan dokumenter yang menggunakan seorang aktor yang ber-performance, untuk memberikan penggambaran tentang tubuh dan latar kompleksitas landskap sosial yang melingkupinya.

[divider scroll_text=””]

[i] Rachel Valinsky. “For Example (We Hace Decided to Become Our Own Posterity), http://www.rachelvalinsky.com/For-Example-On-Arakawa-and-GinsC-Magazine (diunduh pada 1 November 2016)

[ii] Eugene Gendlin. “Arakawa and Gins: The Organism-Person-Environment Process”. http://www.inflexions.org/n6_gendlin.html (diunduh pada 10 November 2016)

Recommended Posts

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Start typing and press Enter to search